Minggu, 31 Agustus 2014

Perlombaan Mekepung 2014

Sebagai daerah agraris dengan penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, Kabupaten Jembrana juga dikenal dengan populasi kerbaunya yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. Dahulunya, kerbau ini dipergunakan untuk keperluan membajak sawah dan pengolahan tanah sebelum musim tanam padi. Pekerjaan ini biasanya dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat sambil mengadu kecepatan kerbau berlari di lahan basah dengan lampit (alat perata tanah). Selain itu, kerbau juga dimanfaatkan sebagai pengangkut hasil panen dari sawah ke rumah masing-masing. Dari kebiasaan menarik pedati pengangkut hasil panne tersebut kemudian muncul keinginan dari pemilik kerbau untuk berpacu mengadu kecepatan lari kerbau di jalanan sambil menarik pedati masing-masing. Tradisi inilah yang kemudian berkembang sebagai sebuah tradisi dengan nama “Mekepung”, yang ada 2 jenis yaitu Mekepung di arena berlumpur (Mekepung Lampit), dan Mekepung di daratan (jalan di daerah persawahan).

Dalam perkembangannya, Mekepung akhirnya menjadi sebuah tradisi khas masyarakat Jembrana yang setiap dilestarikan dan bahkan telah jadi Ikon Jembrana, sehingga Kabupaten Jembrana juga dikenal sebagai Bumi Mekepung.

Pada tanggal 2 Agustus – 3 Agustus 2014 kemarin Desa Tuwed memperoleh kehormatan menjadi tuan rumah Bupati Cup Lomba Mekepung. Dimulai dengan acara pembukaan 2 Agustus 2014 dan Lomba sekaligus penutupan pada tanggal 3 Agustus 2014.


Pelaksanaan Lomba Mekepung juga dimeriahkan dengan pementasan kesenian-kesenian tradisional seperti Jegog dan joged.
Persiapan di pinggir lapangan

Perlombaan mekepung

Kerbau dipacu

0 komentar:

Posting Komentar