Selayang Pandang Desa Tuwed

Desa Tuwed adalah sebuah desa yang memiliki luas wilayah 907,94 Ha/m2 dengna jumlah penduduk 4792 Jiwa.

Mekepung

Tradisi inilah yang kemudian berkembang sebagai sebuah tradisi dengan nama “Mekepung”, yang ada 2 jenis yaitu Mekepung di arena berlumpur (Mekepung Lampit), dan Mekepung di daratan (jalan di daerah persawahan).

Mangrove Desa Tuwed

Kabupaten Jembrana dilihat dari segi penggunaan wilayah terbagi menjadi daerah peruntukan, salah satu adalah kawasan pantai. Pembangunan kawasan pantai di Kabupaten Jembrana tidaklah cukup hanya menata dan mengelola hutan mangrove saja, melainkan juga faktor pendukung lingkungan yang lain sebagai satu kesatuan ekosistem di tingkat hilir.

Minggu, 31 Agustus 2014

Selayang Pandang Desa Tuwed

Tapal Batas Desa Tuwed

Desa Tuwed adalah sebuah desa yang memiliki luas wilayah 907,94 Ha/m2 dengna jumlah penduduk 4792 Jiwa. Mata pencarian penduduk disini sangat beragam mulai dari PNS, Polri, TNI, Buruh, Petani, Peternak, Pegawai swasta dan lain-lain. Desa Tuwed memiliki Hutan Bakau yang aktif. Selain Hutan Bakau, Desa Tuwed memeiliki masyarakat yang nilai kebersamaan sangat tinggi, terbukti dengan beberapa program desa yang diselenggarakan  oleh desa. Dimana masyarakat Tuwed sangat berbartisipasi dalam membantu melaksanakan program desa yang sering diselenggarakan. Desa ini juga memiliki 4 Banjar Dinas dan 8 Banjar Pakraman. Ke 4 Banjar Dinas tersebut adalah Banjar Puseh, Banjar Taman, Banjar Munduk Bayur dan Banjar Berawan Tangi.


Bila dilihat dari fasilitas umum yang ada di Desa Tuwed, Desa ini sudah mulai berkembang, terbukti dengan penghasilan dari Pertanian dan Peternakan, ada pula obyek wisata dalam bidang kesenian yang dikenal dengan Mekepung.

Peta wilayah desa tuwed :

Perlombaan Mekepung 2014

Sebagai daerah agraris dengan penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, Kabupaten Jembrana juga dikenal dengan populasi kerbaunya yang dikembangkan oleh masyarakat setempat. Dahulunya, kerbau ini dipergunakan untuk keperluan membajak sawah dan pengolahan tanah sebelum musim tanam padi. Pekerjaan ini biasanya dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat sambil mengadu kecepatan kerbau berlari di lahan basah dengan lampit (alat perata tanah). Selain itu, kerbau juga dimanfaatkan sebagai pengangkut hasil panen dari sawah ke rumah masing-masing. Dari kebiasaan menarik pedati pengangkut hasil panne tersebut kemudian muncul keinginan dari pemilik kerbau untuk berpacu mengadu kecepatan lari kerbau di jalanan sambil menarik pedati masing-masing. Tradisi inilah yang kemudian berkembang sebagai sebuah tradisi dengan nama “Mekepung”, yang ada 2 jenis yaitu Mekepung di arena berlumpur (Mekepung Lampit), dan Mekepung di daratan (jalan di daerah persawahan).

Dalam perkembangannya, Mekepung akhirnya menjadi sebuah tradisi khas masyarakat Jembrana yang setiap dilestarikan dan bahkan telah jadi Ikon Jembrana, sehingga Kabupaten Jembrana juga dikenal sebagai Bumi Mekepung.

Pada tanggal 2 Agustus – 3 Agustus 2014 kemarin Desa Tuwed memperoleh kehormatan menjadi tuan rumah Bupati Cup Lomba Mekepung. Dimulai dengan acara pembukaan 2 Agustus 2014 dan Lomba sekaligus penutupan pada tanggal 3 Agustus 2014.


Pelaksanaan Lomba Mekepung juga dimeriahkan dengan pementasan kesenian-kesenian tradisional seperti Jegog dan joged.
Persiapan di pinggir lapangan

Perlombaan mekepung

Kerbau dipacu

KKN IHDN, Optimalkan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Agama Hindu

Tugas pokok mahasiswa adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, Institut Hindu Dharma (IHDN) Denpasar melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat. Tema kegiatan dari IHDN sendiri adalah “Melalui Praktikum Masyarakat / KKN Angkatan XI IHDN Denpasar di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Kita Optimalkan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Agama Hindu”. IHDN memulai Praktikum Masyarakat / KKN mulai tanggal 1 Juli 2014 hingga 31 Agustus 2014.
Mahasiswa-mahasiswa terpilih dari IHDN yang mengikuti Praktikum Masyarakat / KKN di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana sekaligus dengan jabatan masing-masing adalah sebagai berikut :
-          I Gusti Kade Widiantara sebagai Koordinator Mahasiswa
-          Ni Putu Puspita Mayasari sebagai Sekretaris
-          Putu Krisna Vradnyadevi sebagai Bendahara
-          I Gusti Ngurah Oki Saputra sebagai Koordinator Prahyangan
Dengan anggta Prahyangan :
-          Putu Adnyana Adi Putra
-          Gusti Ayu Ngurah Adelia Prihandani
-          Ni Luh Putu Radiyarmini
-          Ni Kmang Ayu Puspitayanti
-          I Putu Oka Pradnyana sebagai Koordinator Pawongan
Dengan anggta Prahyangan :
-          Ni Putu Denny Galih Widiastini
-          Gusti Ayu putu Yuni Arwani
-          I Kadek Dwi Putra Sedana
-          I Komang Sukanada
-          Ni Komang Sri Astuti
-          I Gede Pande Merta Astawa sebagai Koordinator Palemahan
Dengan anggta Prahyangan :
-          Ni Putu Denny Galih Widiastini
-          Gusti Ayu putu Yuni Arwani
-          I Kadek Dwi Putra Sedana
-          I Komang Sukanada
-          Ni Komang Sri Astuti
Program kerja mahasiswa IHDN sendiri lebih ke arah keagamaan dan sosial seperti Bakti Sosial (Ngayah), Partisipasi Posyandu, Pelatihan Mejejaitan, Bnatuan buku keagamaan bagi siswa SD Tuwed, Pelatihan Yoa, Pelatihan Dharmagita, Loma 17 Agustus, Dharma Wecana, Penyuluhan HIV/AIDS, Jalan Santai, Pelatihan Tari, Kegiatan Penghijauan, dan Kegiatan Olahraga (Senam).
Selain melaksanakan program kerja yang telah disebutkan diatas, KKN IHDN juga berpartisipasi dalam melaksanakan penanaman pohon mangrove bersama KKN UNUD sehingga terjadi keselarasan antara sesama peserta KKN antara universitas. Selain itu KKN IHDN juga membuktikan prestasinya dengan menjadi Juara III dalam Lomba Voli se-Desa Tuwed.

Dokumentasi dari mahasiswa KKN IHDN adalah sebagai berikut :